Halaman
51
Setelah mempelajari bab ini, Anda harus mampu:
Hasil yang harus Anda capai:
Materi Genetik
dan Sintesis Protein
Anda tentu melihat bahwa satu organisme akan selalu menghasilkan
organisme yang spesiesnya sama. Seekor kuda akan melahirkan seekor
kuda, manusia akan melahirkan bayi manusia. Namun jika Anda
perhatikan, tidak semua keturunan yang dihasilkan mirip dengan
induknya. Selalu terdapat variasi antara induk dan keturunan serta
keturunan dengan keturunan yang lain, terkecuali jika keturunan tersebut
kembar identik (berasal satu zigot).
Bagaimanakah sifat-sifat tersebut diturunkan dari induk kepada
turunannya? Mengapa terdapat perbedaan atau variasi antara induk dan
keturunan serta antarketurunan? Pertanyaan-pertanyaan ini akan Anda
ketahui setelah Anda mempelajari pewarisan sifat atau hereditas. Namun
sebelumnya, Anda terlebih dahulu akan mempelajari materi genetik serta
hubunganya dengan sintesis protein. Kedua hal tersebut merupakan dasar
pewarisan sifat yang akan Anda pelajari pada bab selanjutnya.
A. Materi Genetik
B. Sintesis Protein
•
menjelaskan konsep gen, DNA, dan kromososm;
•
menjelaskan hubungan gen (DNA)-RNA-polipeptida dan proses sintesis protein.
memahami penerapan konsep dasar dan prinsip-prinsip hereditas serta implikasinya pada
salingtemas.
Sumber:
Cloning Frontiers of Genetic Engineering
, 1999
Gambar tersebut memperlihatkan model DNA
double helix
.
DNA merupakan materi genetik.
Bab
3
Mudah dan Aktif Belajar Biologi untuk Kelas XII
52
A. Materi Genetik
Manusia sejak dulu sangat tertarik pada pewarisan sifat atau
hereditas. Manusia telah mengetahui pentingnya pewarisan sifat dalam
keluarga, produksi tanaman, dan ternak.
Gregor Mendel
adalah orang
pertama yang mempelajari pewarisan sifat secara ilmiah. Sekitar 1857, ia
melakukan pengamatan pewarisan sifat terhadap tanaman ercis (
Pisum
sativum
). Meskipun Mendel mengetahui adanya pola pewarisan sifat pada
tanaman ercis, ia tidak mengetahui materi genetik apa yang diturunkan
dan menyebabkan pola pewarisan sifat. Kini para ilmuwan menyebut unit
hereditas yang dipelajari Mendel sebagai
gen
. Adapun
genom
adalah
seperangkat gen yang dimiliki suatu makhluk hidup. Di manakah gen
berada? Bagaimanakah bentuk fisik gen?
1.
Kromosom
Kromosom berasal dari kata
chrome
artinya berwarna dan
soma
artinya
badan. Oleh karena itu, kromosom dapat diartikan sebagai badan yang
menyerap warna.
Kromosom terdapat pada nukleus (inti sel) setiap sel. Kromosom dapat
diamati pada tahap metafase saat pembelahan mitosis maupun meiosis.
Pada saat tidak membelah diri, di dalam nukleus tidak terbentuk badan
kromosom, tetapi dalam bentuk benang-benang yang terurai yang disebut
benang kromatin. Perhatikan
Gambar 3.1
.
1.
Menurut Anda, apakah yang dimaksud dengan gen?
2.
Apakah pengaruh gen terhadap makhluk hidup?
3.
Apakah gen semua makhluk hidup sama?
Tes Kompetensi Awal
Gambar 3.1
Struktur kromosom dan kromatin
dalam nukleus.
Sumber:
Biology,
1999
Sentrosom
Kromatin
Nukleolus
Membran inti
Sentrosom
Sentromer
Kromosom
Pada 1875 dan 1890, para ahli Sitologi mempelajari proses mitosis
dan meiosis secara mendalam. Mereka menemukan indikasi adanya
hubungan antara kromosom dan gen yang dijelaskan Mendel. Beberapa
kesamaan tersebut di antaranya sebagai berikut.
Kata Kunci
•
Gen
•
Hereditas
•
Kromosom
•
Meiosis
•
Mitosis
•
Sitologi
Gen adalah unit fungsional
materi genetik. Satu gen mengatur
satu jenis karakter.
Satu gen terdiri dari puluhan
sampai ratusan ribu pasangan basa
(
base pair
,
bp
). 1.000
bp
= 1 kb (kilo
basa). Oleh karena itu, panjang DNA
suatu gen dalam sel-sel tubuh diberi
ukuran menurut banyak pasangan basa
dalam ribuan atau kb.
Sumber:
www.publications. nigms.nih.gov.com
Fakta
Biologi
Kromosom
Gen
DNA
Nukleus
Sel
Materi Genetik dan Sintesis Protein
53
Kromosom
Sentromer
Kromatid
Bagian dari
kromatin
Benang kromatin
Kumpulan
nukleosom
Nukleosom
Histon
DNA
double helix
Sumber:
Botany
, 1995
a.
Pada sel diploid, kromosom dan gen sama-sama berpasangan.
b.
Pasangan kromosom homolog berpisah saat meiosis. Begitu juga
dengan pasangan gen sealel saat menjadi gen gamet.
c.
Fertilisasi mengembalikan keadaan kromosom dan gen yang
berpasangan.
Sekitar 1902
alter S. Sutton
dan
Theodor Boveri
menyadari
hubungan tersebut. Maka terbentuklah
teori kromosom
tentang pewarisan
sifat. Teori ini menyatakan bahwa:
a.
gen berada dalam satu tempat di dalam kromosom yang disebut
lokus;
b.
alel dari setiap gen berada dalam satu kromosom homolog;
c.
setiap gen yang berbeda, berada dalam
lokus
yang berbeda atau
kromosom lain.
a.
Struktur Kromosom
Kromosom terdiri atas sentromer dan lengan kromosom. Sentromer
tidak mengandung gen dan merupakan tempat melekatnya kromosom.
Jika dilihat menggunakan mikroskop, sentromer terlihat terang karena
kemampuan menyerap zat warna yang rendah. Sentromer memiliki fungsi
penting dalam pembelahan sel mitosis dan meiosis yang akan Anda pelajari
pada bab berikutnya.
Lengan kromosom merupakan bagian kromosom yang mengandung gen.
setiap kromosom memiliki satu atau dua lengan. Setiap lengan kromosom,
terdapat benang halus yang terpilin. Benang-benang halus tersebut dikenal
dengan
kromatin
. Benang-benang kromatin juga merupakan untaian
DA
(
deo yribonucleic acid
) yang berpilin dengan
protein histon
. Bentuk ikatan
DNA dan protein histon disebut juga
nukleosom
. Perhatikan
Gambar 3.3
.
Gambar 3.2
Gen dan letaknya pada kromosom
homolog.
Sumber:
Biology,
1998
Kromosom yang dapat terlihat saat pembelahan sel berupa kromosom
dengan dua kromatid. Dua kromatid ini merupakan hasil replikasi DNA,
sehingga kromosom berbentuk huruf X. Bentuk kromosom ini disebut
juga kromosom
dupleks
. Ketika pembelahan sel terjadi, kromatid setiap
kromosom sel akan berpisah ke dalam dua sel anak. Setiap kromatid
tersebut berfungsi sebagai kromosom utuh dan disebut juga kromosom
simpleks
(Guttman, 1995: 261).
b.
Bentuk Kromosom
Kromosom memiliki bentuk yang berbeda-beda. Berdasarkan panjang
lengan yang dimilikinya kromosom dibedakan menjadi
metasentrik
,
submetasentrik
,
akrosentrik
, dan
telosentrik
.
Gambar 3.3
Struktur kromosom.
Semua makhluk hidup memiliki
DNA dan RNA sebagai materi
genetik. Tetapi tidak ada satu pun
individu yang sama persis dengan
individu lainnya. Jelaskan
perbedaan ini dan kaitannya
dengan materi genetik.
Logika
Biologi
Pasangan kromosom
homolog
Lokus gen
Kata Kunci
•
DNA
•
Dupleks
•
Kromatin
•
Nukleosom
•
Sentromer
•
Simpleks
Mudah dan Aktif Belajar Biologi untuk Kelas XII
54
Sentromer
Lengan
kromosom
1)
Metasentrik
, kromosom jenis ini memiliki panjang lengan yang relatif
sama sehingga sentromer berada di tengah-tengah kromosom.
2)
Submetasentrik
, kromosom jenis ini memiliki satu lengan kromosom
lebih pendek sehingga letak sentromer sedikit bergeser dari tengah
kromosom.
3)
Akrosentrik
, pada kromosom ini salah satu lengan kromosom jauh
lebih pendek dibandingkan lengan kromosom lainnya.
4)
Telosentrik
, kromosom ini hanya memiliki satu buah lengan saja
sehingga letak sentromernya berada di ujung kromosom.
Sumber:
Heath Biology
, 1985
c.
Jumlah kromosom
Semua makhluk hidup eukariotik memiliki jumlah kromosom yang
berbeda-beda. Pada sel tubuh atau
sel somatis
, jumlah kromosom umumnya
selalu genap, karena kromosom sel tubuh selalu berpasangan. Jumlah
kromosom sel somatis tersebut terdiri atas 2 set kromosom (
diploid
, 2n),
dari induk jantan dan induk betina. Berikut ini tabel jumlah kromosom
beberapa makhluk hidup.
Gambar 3.4
Jenis kromosom berdasarkan
panjang lengannya.
(a) metasentrik,
(b) submetasentrik,
(c) akrosentrik, dan
(d) telosentrik.
(a)
(b)
(c)
(d)
Tabel 3.1
Jumlah Kromosom pada Berbagai Makhluk Hidup
umlah Kromosom (2n)
rganisme
o.
Hewan
1.
Ayam
78
2.
Bebek
80
3.
Anjing
68
4.
Domba
60
5.
Katak
34
6.
Kadal
34
7.
Kambing
60
8.
Kelinci
44
9.
Kucing
38
10.
Kuda
60
11.
Kukang
50
12.
Kumbang
28
13.
Kera
42
14.
Lalat rumah
12
15.
Lembu
60
16.
Lebah madu
32
17.
Marmut
60
18.
Gorila
48
Kata Kunci
•
Akrosentrik
•
Autosom
•
Gonosom
•
Metasentrik
•
Submetasentrik
•
Telosentrik
Materi Genetik dan Sintesis Protein
55
Pada sel gamet atau sel kelamin, seperti sel telur dan sel sperma,
hanya memiliki setengah dari jumlah kromosom sel tubuh. Jumlah
kromosom sel gamet hanya satu set atau
haploid
(n). Pada manusia dengan
jumlah kromosom sel somatis 46, sel telur atau sel sperma hanya memiliki
23 kromosom. Adanya fertilisasi (peleburan sel telur dan sel sperma)
mengembalikan jumlah kromosom sel tubuh menjadi 46 buah.
d.
Tipe Kromosom
Kromosom dalam tubuh berdasarkan pengaruhnya terhadap
penentuan jenis kelamin dan sifat tubuh dibedakan menjadi dua, yaitu:
1)
Autosom
, disebut juga kromosom biasa atau kromosom tubuh.
Autosom tidak menentukan jenis kelamin organisme. Pada manusia
dengan jumlah kromosom sel somatis 46 buah, memiliki 44 autosom.
Selebihnya, 2 kromosom, adalah kromosom kelamin. Penulisan
autosom dilambangkan dengan huruf A sehingga penulisan autosom
sel somatis manusia adalah 44A atau 22AA. Bagaimanakah penulisan
sel gamet?
2)
Gonosom
, disebut juga kromosom kelamin atau kromosom seks.
Gonosom dapat menentukan jenis kelamin makhluk hidup.
Jumlahnya sepasang pada sel somatis. Pada manusia dengan jumlah
kromosom sel somatis 46 buah, terdapat 44 autosom dan 2 gonosom.
Terdapat 2 jenis gonosom, yaitu X dan Y. Umumnya pada makhluk
hidup, gonosom X menentukan jenis kelamin betina dan gonosom Y
menentukan jenis kelamin jantan. Susunan gonosom wanita XX dan
gonosom pria XY. Oleh karena itu, penulisan kromosom sel somatis
(2n) adalah 44A + XY (pria) atau 44A + XX (wanita). Adapun
untuk sel gamet (n) adalah 22A + X atau 22A + Y.
2.
DNA (
Deoxyribonucleic Acid
)
Sebelumnya Anda telah mengetahui bahwa kromosom mengandung
banyak gen. Selain itu, Anda juga mengetahui bahwa kromosom tersusun
atas rantai DNA yang berpilin bersama protein histon.
19.
Orang utan
48
20.
Simpanse
48
21.
Siamang
50
22.
Sapi
60
23.
Salamander
28
Tumbuhan
1.
Jagung
20
2.
Padi
24
3.
Tebu
86
4.
Tembakau
48
5.
Kubis
18
6.
Pepaya
18
7.
Kentang
48
8.
Gandum
20
9.
Tomat
24
10.
Bawang
16
11.
Mawar
28
DNA kali pertama berhasil
dimurnikan pada 1868 oleh ilmuwan
Swiss Friedrich Miescher di Tubingen,
Jerman, yang menamainya
nuclein
berdasarkan lokasinya di dalam inti sel.
Meskipun demikian, penelitian
terhadap peranan DNA di dalam sel
baru dimulai pada awal abad 20,
bersamaan dengan ditemukannya
postulat genetika Mendel. DNA dan
protein dianggap dua molekul yang
paling memungkinkan sebagai
pembawa sifat genetis berdasarkan
teori tersebut.
Sumber:
www.wikipedia.org
Fakta
Biologi
Sekilas
Biologi
James Watson merupakan
seorang ilmuwan Amerika yang lahir
pada 1928. Francis Crick adalah ahli
Biologi kelahiran Northampton,
Inggris 1916.
Pada 1962, keduannya
menerima penghargaan Nobel
dalam bidang fisiologi atau
kedokteran. Penghargaan ini
diberikan atas penemuan struktur
DNA pada 1952.
Sumber:
www.lakes.chebucto.org
James Watson (1928) dan
Francis Crick (1916–2004)
Mudah dan Aktif Belajar Biologi untuk Kelas XII
56
Perkembangan ilmu dan teknologi tentang sel telah membawa
manusia pada pengetahuan baru. Kemajuan dalam memahami sel
berkembang sekitar tahun 1950-an. Pada saat itu,
ames atson
dan
Francis Crick
dapat menjelaskan struktur DNA pada kromosom
berdasarkan bukti-bukti yang ada. Berdasarkan bukti difraksi sinar-X,
mereka menyimpulkan bahwa struktur DNA adalah seperti tangga terpilin
atau
double heli
(
Gambar 3.5
).
Sumber:
Botany,
1995;
Biology: Discovering Life
, 1991
1 nm
0.34 nm
3.4 nm
Gambar 3.5
(a) Foto hasil difraksi sinar-X dari
DNA dan,
(b) model DNA
double helix
.
DNA tersusun atas rangkaian nukleotida.
ukleotida
adalah
gabungan antara gugus fosfat, gula pentosa, dan basa nitrogen. Adapun
nukleosida
adalah gabungan antara gula pentosa dan basa nitrogen. Setiap
nukleotida mengandung gugus gula deoksiribosa yang memiliki 5 atom
karbon, gugus fosfat dan basa nitrogen. Semua nukleotida dalam DNA
mengandung gula dan gugus fosfat yang sama sehingga disebut juga
“tulang punggung DNA”. Adapun basa nitrogen DNA selalu berpasangan
antara kelompok
purin
dan
pirimidin
. Basa purin yakni
adenine
(A) dan
guanine
(G), sedangkan basa pirimidin, yakni
cytosine
(C) dan
thymine
(T). Pada DNA, G berpasangan dengan C dan A berpasangan dengan T.
Gambar 3.6
Struktur kimia nukleotida dengan
basa purin dan pirimidin.
A
T
C
C
T
T
G
G
A
A
Kata Kunci
•
Basa nitrogen
•
Double helix
•
Gugus fosfat
•
Gula pentosa
•
Nukleotida
(a)
(b)
H
O
OH
HO
P
O
CH
2
O
O
–
1
2
4
3
5
NH
2
C
HC
HC
N
C
N
O
Pirimidin
Sitosin (C)
Timin
(T)
H
O
OH
1
2
4
3
5
O
C
C
HC
N
C
NH
O
CH
3
HO
P
O
CH
2
O
O
–
HO
P
O
CH
2
O
O
–
H
O
OH
1
2
4
3
5
HO
P
O
CH
2
O
O
–
H
O
OH
1
2
4
3
5
N
HC
N
C
C
C
NH
2
N
O
N
HC
N
C
C
C
N
C
N
NH
2
Purin
Adenin (A)
Guanin (G)
NH
C
Materi Genetik dan Sintesis Protein
57
DNA dengan pasangan basa nitrogen adalah bentuk nyata dari gen.
Umumnya satu gen mengandung puluhan hingga ratusan ribu pasangan
basa. DNA tersebut mengatur kehidupan sel dan tubuh suatu makhluk
hidup melalui proses replikasi (penggandaan) dan transkripsi (pencetakan).
Replikasi berguna untuk pembelahan sel dan reproduksi, sedangkan
transkripsi berguna untuk sintesis protein. Melalui sintesis protein
dibentuk berbagai zat dan organel yang mengatur tubuh dan memengaruhi
sifat makhluk hidup.
a.
Fungsi DNA
Secara umum terdapat tiga fungsi dari DNA, yaitu:
1) Pembawa informasi genetis
DNA sebagai bentuk kimiawi gen merupakan pembawa informasi
genetik makhluk hidup. DNA membawa instruksi bagi pembentukan ciri
dan sifat makhluk hidup.
2) Berperan dalam duplikasi diri dan pewarisan sifat
Oleh karena DNA mengandung semua informasi sifat makhluk hidup,
ia juga harus memiliki informasi bagi perbanyakan diri (
replikasi
).
Replikasi DNA memberikan jalan bagi DNA untuk diwariskan dari satu
sel ke sel lainnya.
3) Ekspresi informasi genetik
Gen-gen membawa informasi untuk membentuk protein tertentu.
Proses ini terjadi melalui mekanisme sintesis protein. Proses pembentukan
protein ini terjadi melalui proses transkripsi DNA menjadi RNA dan
translasi RNA membentuk rantai polipeptida.
b.
Mekanisme Replikasi DNA
Kemampuan memperbanyak diri merupakan ciri penting makhluk
hidup. Hal ini dapat diamati hingga tingkat molekuler, yakni perbanyakan
materi genetis melalui
replikasi
. Proses ini memerlukan bahan baku
deoksiribonukleotida, enzim, dan nukleotida. Proses replikasi DNA akan
menghasilkan rantai DNA baru yang sama. DNA juga dapat menghasilkan
rantai RNA baru melalui proses transkripsi.
Replikasi diawali dengan terbukanya pilinan dan pemisahan rantai
oleh enzim helikase sehingga terbentuk dua pita tunggal. Kedua pita
tersebut berfungsi sebagai cetakan DNA baru dengan bantuan enzim
DNA polimerase.
Perlu Anda perhatikan bahwa terdapat satu sifat DNA
double heli
yang
memengaruhi replikasi, yakni kedua pita DNA bersifat
antiparalel
. Artinya,
ikatan gula-fosfat kedua pita berlawanan arah. Perhatikan
Gambar 3.7
.
Pada gambar terlihat bahwa lima karbon pada gula deoksiribosa diberi
nomor 1 hingga 5. Terdapat gugus fosfat yang berikatan pada karbon
nomor 3' atau nomor 5'. Hasilnya terdapat dua buah pita DNA dengan
polaritas berbeda.
DNA polimerase dapat mensintesis DNA baru dengan arah 5'
→
3'.
Oleh karena itu, dalam pembentukan DNA baru akan terdapat
pembentukan pita yang kontinu dan diskontinu. Pita
D
A kontinu
terbentuk dari arah 5'
→
3' tanpa terputus. Pita
D A diskontinu
akan
terbentuk dari arah 3'
→
5' terputus-putus. Pembentukannya diawali
pembentukan RNA primer oleh enzim primase dan diteruskan oleh DNA
Sumber:
Biology,
1999
Gambar 3.7
Dua pita DNA bersifat antiparalel.
P
P
P
P
P
P
P
P
OH
OH
5'
4'
3'
2'
1'
1'
5'
4'
3'
2'
A
T
C
G
T
G
C
A
Ujung 5'
Ujung 3'
Gugus
fosfat
Ujung 3'
Ujung 5'
Kata Kunci
•
Antiparalel
•
Helikase
•
Polimerase
•
Primase
•
Replikasi
Berdasarkan laporan
The Journal
of the American Medical Association
,
tahun 1998, sebanyak 2,2 juta pasien
setiap tahun mengalami
ketidakcocokan obat, dan 106.000 di
antaranya meninggal dunia.
Permasalahan ini bersumber pada
genetik. Gen manusia tersusun dari
milyaran kombinasi basa-basa A
(adenin), T (timin), C (sitosin), dan G
(guanin).
Kesalahan dan perbedaan
kombinasi urutan atau jenis satu basa
saja dapat menimbulkan berbagai
masalah. Sebagai contoh, sebanyak 50%
pasien penderita stres tidak kebal
dengan obat anti depresi. Mereka yang
bermasalah dengan kolesterol, obat
pravastatin
mungkin tidak bekerja jika
yang bersangkutan memiliki variasi
susunan basa tertentu.
Sumber:
www.tempo.co.id
Fakta
Biologi
Mudah dan Aktif Belajar Biologi untuk Kelas XII
58
Sumber:
www.library.thinkquest.org
Gambar 3.8
Proses replikasi DNA
Sumber:
Biology
, 1999
Gambar 3.9
Tiga hipotesis replikasi DNA, yaitu
(a) konservatif, (b) semi konservatif
dan (c) dispersif.
Terdapat tiga hipotesis mengenai proses replikasi DNA, yaitu
konservatif, semikonservatif, dan dispersif.
1) Konservatif
Menurut model replikasi konservatif, semua pita DNA
double heli
berfungsi sebagai cetakan. Proses tersebut menghasilkan sebuah pita DNA
double heli
baru (
Gambar 3. a
).
2) Semikonservatif
Model replikasi DNA ini diusulkan oleh atson dan Crick beberapa
saat setelah mengajukan model DNA
double heli
. Model ini menjelaskan,
setelah pita terurai menjadi pita tunggal, setiap pita berfungsi sebagai
cetakan. Setiap pita tunggal membentuk pita pasangannya sehingga
terbentuk dua pita
double heli
(
Gambar 3. b
).
3) Dispersif
Berdasarkan model ini, pita spiral (
double heli
) terputus-putus,
kemudian potongan DNA tersebut membentuk dua pita baru. Potongan
DNA lama akan bersambungan dengan DNA baru pada kedua pita
double
heli
. baru tersebut (
Gambar 3. c
).
polimerase membentuk fragmen DNA yang disebut
fragmen kazaki
.
RNA primer akan digantikan DNA bersamaan dengan penyambungan
fragmen Okazaki oleh enzim ligase. Akibatnya, terbentuk pita DNA baru
yang utuh. Perhatikan gambar berikut.
Kata Kunci
•
Dispersif
•
Fragmen Okazaki
•
Konservatif
•
Ligase
•
Semikonservatif
Sekilas
Biologi
Ilmuwan forensik dapat
menggunakan DNA yang terletak
dalam darah, cairan semen, air liur
atau rambut yang tersisa di tempat
kejadian kejahatan untuk
mengidentifikasi kemungkinan
tersangka. Proses tersebut
dinamakan
fingerprinting
genetik
atau pemrofilan DNA.
Pemrofilan DNA dikembangkan
pada 1984 oleh ahli genetik asal
Inggris Alec Jeffreys dari Universitas
Leicester, dan kali pertama
digunakan untuk mendakwa Colin
Pitchfork pada 1988 dalam kasus
pembunuhan Enderby di
Leicestershire, Inggris.
Sumber:
www.wikipedia.org.
(a)
(b)
(c)
3'
5'
5'
3'
3'
5'
1
Helikase membuka
pilinan memisahkan
rantai DNA induk
2
Pita kontinu
disintesis oleh DNA
polimerase
DNA polimase
RNA primer
Primase
DNA
polimerase
Fragmen
Okazaki dibuat
3
Pita diskontinu
terbentuk terputus-
putus
4
Setelah RNA primer digantikan
menjadi DNA oleh DNA polimerase,
DNA ligase menyambung fragmen
Okazaki
DNA ligase
Arah replikasi keseluruhan
DNA
induk
Materi Genetik dan Sintesis Protein
59
Dari ketiga hipotesis tersebut, hipotesis semikonservatif lebih banyak
diterima oleh para ilmuwan dalam menjelaskan replikasi DNA. Beberapa
penelitian pun memperkuat hipotesis semikonservatif sebagai mekanisme
replikasi DNA.
1.
Apakah yang dimaksud dengan gen?
2.
Di manakah letak gen dalam kromosom?
Kerjakanlah di dalam buku latihan.
Latihan Pemahaman
Subbab A
3.
Apakah yang dimaksud dengan autosom dan gonosom?
4.
Jelaskan hubungan gen, DNA, dan kromosom.
B. Sintesis Protein
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, gen bersama rangkaian
DNA-nya memengaruhi sifat makhluk hidup. Bagaimanakah caranya?
Jawaban singkat dari pertanyaan tersebut adalah bahwa DNA mengen-
dalikan sintesis protein. Mengapa sintesis protein sangat penting?
Pada tingkat biokimia, protein sangatlah penting. Protein merupakan
pembentuk sel, bagian dari molekul-molekul dan enzim. Enzim yang
sebagian besar terbuat dari protein bertanggung jawab bagi pembentukan
hampir semua makromolekul (molekul besar) pada sel.
Gambar 3.10
Bagan sintesis protein
Gen
DNA
RNA
terdapat
pada
transkripsi
Asam amino
translasi
Rantai asam
amino/
polipeptida
membentuk
Sintesis protein
Protein
membentuk
Seperti yang terlihat dari bagan, bahwa sintesis protein terjadi melalui
dua tahap, yaitu
transkripsi
dan
translasi
. Proses sintesis protein juga
dibantu oleh asam nukleat lain, yakni RNA (
ribonucleic acid
).
1.
RNA (
Ribonucleic Acid
)
Selain DNA, di dalam sel prokariotik dan eukariotik terdapat asam
nukleat lain yang disebut RNA. RNA adalah polimer ribonukleotida.
Pita
tersebut dapat berbentuk pita tunggal atau pita ganda tidak berpilin. Terdapat
beberapa perbedaan RNA dibandingkan DNA, perhatikan tabel berikut.
Letak
Di dalam nukleus, plastida,
Di dalam nukleus, sitoplasma,
mitokondria
matriks, plastida, ribosom
Bentuk pita
Double heli
Tunggal, ganda tak berpilin
Kadar
Tetap
Tidak tetap
Fungsi
P
engendali faktor keturunan dan
Berperan dalam aktivitas
sintesis RNA
sintesis protein
Basa nitrogen
Purin (adenin dan guanin)
Purin (adenin dan guanin)
Pirimidin (timin dan sitosin)
Pirimidin (urasil dan sitosin)
Gula
Deoksiribosa
Ribosa
Tabel 3.2
Perbedaan antara DNA dan RNA
Pembeda
D A
R A
Kata Kunci
•
Asam amino
•
Protein
•
Ribosa
•
RNA
•
Urasil
Mudah dan Aktif Belajar Biologi untuk Kelas XII
60
Gambar 3.11
Contoh transkripsi urutan basa
nitrogen DNA ke dalam mRNA.
Berdasarkan sifatnya, RNA dapat dibedakan menjadi
R A genetik
dan
R A nongenetik
. RNA genetik umumnya terdapat pada virus dan
berfungsi layaknya DNA bagi virus, bertanggung jawab dalam membawa
unsur
genetik (genom virus). Adapun
RNA nongenetik tidak
berfungsi
layaknya DNA.
Mahkluk hidup umumnya memiliki DNA maupun RNA.
Berdasarkan letak dan fungsinya dalam sintesis protein, RNA
dibedakan atas
messenger
RNA (
mR A
),
transfer
RNA (
tR A
), dan
ribosom RNA (
rR A
).
a.
essenger
RNA (mRNA) atau disebut juga RNA duta, merupakan
RNA terbesar dan terpanjang. RNA ini membentuk pita panjang
dan berfungsi sebagai pola cetakan pembentuk polipeptida. Oleh
karena itu, RNA ini disebut juga kodon karena merupakan hasil
transkripsi DNA di dalam inti sel.
b.
Transfer
RNA (tRNA) merupakan RNA pendek yang bertindak
sebagai penerjemah kodon dari mRNA sehingga disebut juga
antikodon. RNA ini berfungsi juga mengikat asam-asam amino yang
akan disusun menjadi pita polipeptida di ribosom. Sisi anti kodon
tRNA akan berhubungan dengan kodon mRNA.
c.
Ribosom RNA (rRNA) merupakan RNA yang terdapat di dalam
ribosom. RNA ini berupa pita tunggal tidak bercabang dan fleksibel.
Hingga kini fungsi rRNA belum banyak diketahui, namun diduga
berkaitan dengan sintesis protein.
2.
Mekanisme Sintesis Protein
Seperti yang telah Anda ketahui, DNA menentukan sifat makhluk
hidup. DNA menentukan urutan asam amino pada setiap protein yang
disintesis. Proses sintesis protein adalah proses yang kompleks. Dalam
proses tersebut diperlukan 20 macam asam amino; mRNA dan tRNA
sebagai pelaksana; ATP sebagai sumber energi; enzim RNA polimerase.
Secara garis besar, sintesis protein dilakukan melalui dua tahap, yaitu
tahap transkripsi dan tahap translasi.
a.
Transkripsi
Proses transkripsi, sesuai namanya merupakan proses pencetakan atau
penulisan ulang DNA ke dalam mRNA. Proses ini terjadi di dalam
nukleus.
Pada tahap ini, setiap basa nitrogen DNA dikodekan ke dalam basa
nitrogen RNA. Misalnya, jika urutan basa nitrogen DNA adalah ACG
TAG CTA, maka urutan mRNA hasil transkripsi adalah UGC AUC
GAU.
DNA
(
sense
)
Transkripsi
mRNA
ACG TAGCT
UGC A U CGA
Sekilas
Biologi
Max Perutz
(1914-2002)
Max Perutz menghabiskan
waktu selama 25 tahun, sebagian
besar karirnya, hanya untuk
mempelajari satu macam protein,
yaitu haemoglobin. Atas jerih
payahnya, Perutz menerima
penghargaan Nobel pada tahun
1962.
Sumber:
Kartun Biologi Genetika
, 2001;
www.ul.ie.com
Kata Kunci
•
mRNA
•
Nukleus
•
rRNA
•
tRNA
•
Transkripsi
Materi Genetik dan Sintesis Protein
61
Tahap transkripsi dapat dibagi lagi menjadi tiga tahap, yaitu iniasi,
elongasi, dan terminasi.
1) Inisiasi
Tahap ini diawali oleh melekatnya enzim RNA polimerase pada pita
DNA pada titik awal. Pita DNA akan terbuka, akibatnya basa nitrogen
pada pita tersebut menjadi bebas. Basa nitrogen pada salah satu pita
tersebut akan menjadi cetakan mRNA. Pita DNA ini disebut juga pita
bermakna atau
sense
. Adapun pita yang tidak ditranskripsi disebut pita
tak bermakna atau
antisense
. Enzim RNA polimerase mulai menyintesis
RNA dari titik awal pita.
2) Elongasi (pemanjangan)
Enzim RNA polimerase akan terus membentuk mRNA hingga
terbentuk pita mRNA. Pita mRNA ini akan terus memanjang. Oleh
karena itu, tahap ini disebut tahap elongasi.
3) Terminasi
Pada saat enzim RNA polimerase sampai pada tempat pemberhentian
(
terminal site
) DNA, transkripsi akan terhenti. Setelah itu, mRNA
dibebaskan dan RNA polimerase terlepas dari DNA. DNA akan kembali
seperti bentuknya semula. Hasil dari transkripsi, yakni mRNA selanjutnya
akan keluar dari inti sel melalui membran inti menuju sitoplasma.
b.
Translasi
Tahap translasi adalah tahap penerjemahan kode mRNA oleh tRNA
ke dalam urutan asam amino. Tahap ini terjadi di dalam sitoplasma dengan
bantuan ribosom.
Ribosom merupakan salah satu organel dalam sitoplasma yang berperan
dalam sintesis protein. Ribosom terdiri atas dua bagian, yaitu
subunit besar
dan
subunit kecil
(
Gambar 3.13
). Ribosom mengandung protein dan rRNA.
3'
5'
3'
DNA
RNA polimerase
3'
5'
C
G
G
A
T
G
C
G
G
A
C
U
A
Rantai mRNA
A
G
5'
Gambar 3.12
Proses pembentukan mRNA atau
transkripsi.
Sumber:
Biology: Discovering Life
, 1991
Pita
sense
Pita
antisense
Gambar 3.13
Subunit besar dan subunit kecil
pada ribosom .
Sumber:
Botany,
1995
Subunit besar
Subunit kecil
Tahap translasi mirip tahap transkripsi. Keduanya menggunakan
enzim untuk membuat
rantai
polimer polinukleotida pada transkripsi
dan polipeptida pada translasi. Pada proses translasi juga terjadi tahap
inisiasi, elongasi, dan terminasi.
Pada tahap translasi kode genetik atau
kodon
dari mRNA
diterjemahkan menjadi rangkaian asam amino. Apakah kodon itu? Kodon
merupakan urutan tiga basa nitrogen pada mRNA. Setiap urutan tiga
basa tersebut memiliki arti khusus yang dapat diterjemahkan dalam proses
translasi. Urutan tiga basa tersebut dikenal sebagai
triplet
. Misalnya,
AUG, AAA, UCA, dan UUA.
Kodon pada mRNA dikenali oleh
antikodon
pada tRNA. Jika urutan
triplet pada mRNA adalah AUG AAA UCA UUA maka urutan
antikodonya adalah UAC UUU AGU AAU. Triplet antikodon terletak
pada salah satu sisi tRNA. Pada sisi yang lain, tRNA membawa asam
amino yang sesuai dengan pesanan kodon.
Kata Kunci
•
Antikodon
•
Antisense
•
Elongasi
•
Iniasi
•
Kodon
•
Ribosom
•
Sense
•
Sitoplasma
•
Terminasi
•
Translasi
•
Tripet
Mudah dan Aktif Belajar Biologi untuk Kelas XII
62
UCAG
met start
val
UUU
UCC
UCA
UCG
CCU
CCC
CCA
CCG
ACU
ACC
ACA
ACG
GCU
GCC
GCA
GCG
UAU
UAC
UAA
UAG
CAU
CAC
CAA
CAG
AAU
AAC
AAA
AAG
GAU
GAC
GAA
GAG
UGU
UGC
UGA
UGG
CGU
CGC
CGA
CGG
AGU
AGC
AGA
AGG
GGU
GGC
GGA
GGG
U
C
A
G
UUU
UUC
UUA
UUG
CUU
CUC
CUA
CUG
AUU
AUC
AUA
AUG
GUU
GUC
GUA
GUG
leu
ileu
ala
thr
pro
phe
leu
ser
tyr
stop
stop
gln
his
glu
asp
lis
aspn
arg
cys
stop
tri
U
C
A
G
U
C
A
G
U
C
A
G
U
C
A
G
Tabel. 3.3
Rangkaian Basa yang Mengodekan Setiap Jenis Asam Amino
ser
arg
gly
Gambar 3.14
(a) Letak sisi antikodon dan tempat
melekatnya asam amino pada tRNA.
(b) Struktur tiga dimensi tRNA.
Ujung pelekatan
asam amino
Anti kodon
5'
3'
Sumber:
Botany,
1995
Ala
alanin
Arg
arginin
Asp
asam aspartat
Aspn
asparagin
Cys
sistein
Glu
asam glutamat
Gln
glutamin
Gly
glisin
His
histidin
Ileu
isoleusin
leu
leusin
Lis
lisin
Keterangan
Dari 64 macam triplet kodon, terdapat 61 macam yang dapat
mengodekan 20 macam asam amino. Akibatnya, terdapat beberapa asam
amino yang dapat dikodekan oleh lebih dari satu triplet atau disebut
juga
kodon sinonim
. Tiga triplet lainnya tidak mengodekan asam amino,
tetapi berfungsi sebagai
kodon
to
, triplet yang memerintahkan
penghentian proses translasi. Selain kodon
stop
, terdapat juga
kodon
ta t
yang memerintahkan dimulainya proses translasi, yaitu kodon AUG dan
berfungsi juga sebagai pengode asam amino metionin. Agar lebih
memahami kode genetik, perhatikan tabel berikut.
Met
metionin
Phe
fenilalanin
Pro
prolin
Ser
serin
Thr
treonin
Tri
triptofan
Tyr
tirosin
Val
valin
(a)
(b)
Sumber:
Biology: Discovering Life
, 1991
Materi Genetik dan Sintesis Protein
63
Translasi dimulai ketika mRNA dan tRNA inisiator berikatan dengan
ribosom subunit kecil. Molekul tRNA inisiator merupakan molekul yang
membawa asam amino pertama dan merupakan komplemen kodon AUG
(kodon
start
). Biasanya membawa asam amino metionin. Antikodon pada
tRNA inisiator adalah UAC. Setelah itu, ribosom subunit besar berikatan
dengan ribosom subunit kecil. Fase inisiasi ini sempurna setelah terbentuknya
ribosom yang fungsional. P
erhatikan
Gambar 3.15
.
Gambar 3.15
Tahap inisiasi pada translasi.
Gambar 3.16
Langkah elongasi pada translasi.
Sumber:
Botany,
1995
Elongasi terjadi setelah tRNA kedua berikatan dengan kodon
selanjutnya setelah
kodon
start
. Misalnya, kodon lain setelah
kodon
start
adalah GUC, maka akan berikatan dengan antikodon tRNA CAG yang
membawa asam amino valin. Kedua asam amino, metionin dan valin, akan
berikatan dengan bantuan
enzim peptidil transferase
.
Setelah metionin dan valin berikatan, tRNA
met
yang awalnya membawa
metionin, dilepaskan dari ribosom. Kemudian, ribosom bergerak pada
molekul mRNA sepanjang satu kodon. Pergerakan ini membuat tRNA
val
bergerak ke tempat yang ditinggalkan tRNA
met
. Molekul tRNA ketiga,
kemudian berikatan dengan kodon mRNA ketiga dan membawa asam
amino lainnya. Proses elongasi ini terus mengikatkan asam amino hingga
terbentuk rantai polipeptida.
Met
Val
Val
Met
Phe
Met
Val
Phe
Ikatan peptida oleh enzim
peptidil transferase
Kata Kunci
•
Kodon
start
•
Kodon
stop
•
Peptidil transferase
•
Release
-
factors
Apakah yang terjadi pada asam
amino jika terjadi perubahan satu
basa nitrogen dalam urutan DNA
pembentuk suatu protein?
Logika
Biologi
tRNA inisiator
Met
Met
Subunit ribosom kecil
mRNA
5'
3'
Subunit ribosom besar
5'
3'
Start kodon
Sumber:
Botany,
1995
Mudah dan Aktif Belajar Biologi untuk Kelas XII
64
1.
Apa yang dimaksud dengan kodon dan antikodon?
2.
Jika rangkaian basa nitrogen mRNA adalah UAU UUU
CUA, asam amino apakah saja yang terbentuk?
3.
Jelaskan dua tahap sintesis protein.
4.
Jelaskan hubungan gen, DNA, dan sintesis protein.
Kerjakanlah di dalam buku latihan.
Latihan Pemahaman
Subbab B
Gambar 3.17
Translasi berakhir ketika ribosom
mencapai stop kodon.
Sumber:
Botany,
1995
Translasi terhenti ketika ribosom mencapai kodon
stop
pada mRNA.
Kodon
stop
tidak berikatan dengan tRNA, namun ia berikatan dengan
protein khusus yang disebut
release factors
(faktor pelepas). Faktor pelepas
menghentikan translasi dan menghidrolisis ikatan antara asam amino
terakhir pada rantai polipeptida baru dan tRNA-nya
Pada proses sintesis protein, satu macam gen umumnya hanya
mengatur satu sintesis polipeptida. Polipeptida yang terbentuk terlebih
dahulu dimodifikasi untuk menjadi protein yang fungsional. Misalnya,
beberapa polipeptida harus disatukan untuk membentuk satu protein yang
memiliki fungsi tertentu.
Kodon stop
Faktor pelepas
Polipeptida
yang terbentuk
Tugas Anda 1.1
Anda telah mempelajari proses sintesis protein. Proses ini menyusun protein
berdasarkan urutan basa nitrogen DNA melalui proses transkripsi dan translasi.
Kali ini tugas Anda bersama kelompok Anda adalah membuat sebuah bagan proses
sintesis protein. Buatlah bagan pada kertas karton sebagus mungkin. Gunakan
buku sumber terpercaya sebagai rujukan membuat bagan. Guru Anda akan menilai
bagan yang kelompok Anda buat dan bagan terbaik akan dipajang di dinding
kelas.
Materi Genetik dan Sintesis Protein
65
Rangkuman
1. Di dalam nukleus setiap sel suatu organisme terdapat
kromosom. Struktur kromosom pada dasarnya terdiri
atas dua bagian, yaitu sentromer dan lengan
kromosom. Berdasarkan panjang lengannya
(bentuknya), kromosom dikelompokkan menjadi
empat, yaitu metasentrik, submetasentrik, akrosentrik,
dan telosentrik. Makhluk hidup eukariotik selalu
mempunyai dua tipe kromosom, yaitu gonosom
(kromosom seks) dan autosom (kromosom tubuh).
2. Di dalam kromosom terdapat gen. Gen tersebut
tersimpan dalam kedudukan tertentu yang disebut
lokus atau kromomer. Gen berperan dalam pewarisan
sifat makhluk hidup yang diturunkan dari generasi ke
generasi berikutnya. Susunan gen di dalam tubuh
individu disebut genotipe, sedangkan ekspresi genotipe
tersebut dinamakan fenotipe. Gen-gen yang terletak
pada lokus yang bersesuaian pada kromosom homolog
dinamakan alel.
3. DNA dan RNA adalah persenyawaan kimia pembawa
substansi genetik. Persenyawaan DNA, RNA, dan
protein membentuk nukleoprotein yang merupakan
komponen penyusun kromosom. DNA mengandung
materi genetik yang dapat memberi informasi hereditas
dari sel ke sel dan dari satu generasi ke generasi
berikutnya. Informasi tersebut disampaikan dengan
kode genetik berupa urutan huruf sebagai lambang
basa nitrogen (A, T, C, G) yang dapat diterjemahkan
menjadi macam-macam asam amino yang akan dirakit
menjadi protein di dalam tubuh.
4. DNA merupakan polimer besar yang tersusun atas
unit-unit nukleotida yang berulang-ulang. Setiap
nukleotida tersusun atas basa nitrogen purin (guanin
dan adenin) dan basa nitrogen pirimidin (timin dan
sitosin). Deretan polinukelotida yang berpilin dikenal
dengan istilah
double heli
.
5. DNA memiliki kemampuan untuk menyintesis
molekul kimia lain, seperti RNA. DNA juga memiliki
kemampuan menyintesis DNA yang baru. Pencetakan
DNA baru ini dikenal dengan istilah replikasi DNA.
Terdapat tiga hipotesis yang menjelaskan proses
replikasi DNA, yaitu semikonservatif, konservatif, dan
dispersif.
6. RNA adalah polimer asam nukleotida yang terdiri atas
empat jenis ribonukleotida. Molekul RNA dapat
berbentuk pita tunggal saat sintesis protein atau pita
ganda pada virus. RNA mengandung gula pentosa,
basa nitrogen, dan asam posfat. Berbeda dengan DNA,
basa nitrogen RNA terdiri atas pirimidin (timin dan
urasil) dan purin (adenin dan guanin).
7. Terdapat dua kelompok utama RNA, yaitu RNA
genetik dan RNA nongenetik. RNA genetik terdapat
pada beberapa jenis virus dan berfungsi layaknya DNA,
sedangkan RNA non-genetik tidak berfungsi layaknya
DNA.
8. Protein memegang peranan penting dalam proses hidup
makhluk hidup. Sintesis protein dilakukan melalui dua
tahap, yaitu tahap transkripsi dan tahap translasi.
Transkripsi merupakan proses pembentukkan mRNA.
Proses transkripsi terdiri atas tiga tahap, yaitu inisiasi,
elongasi, dan terminasi. Adapun translasi merupakan
proses penerjemahan mRNA menjadi polipeptida.
Peta Konsep
terdiri atas
tersusun atas
jenisnya
Asam ukleat
Kromosom
RNA
Gen
DNA
tersusun atas
mRNA
tRNA
rRNA
berperan
dalam
Sintesis protein
Transkripsi
Translasi
melalui
Mudah dan Aktif Belajar Biologi untuk Kelas XII
66
Kerjakanlah di dalam buku latihan Anda.
A. Pilihan Ganda
1.
Basa nitrogen yang terdapat pada DNA sebagai berikut,
kecuali
....
a.
guanin
d.
timin
b.
adenin
e.
sitosin
c.
urasil
2.
DNA di dalam sel terletak pada ....
a.
sitoplasma, inti terutama ribosom
b.
inti sel, pada kromosom dan dalam sitoplasma
c.
sitoplasma terutama dalam ribosom
d.
inti sel terutama dalam ribosom
e.
inti sel terutama kromosom
3.
Bahan dasar DNA adalah ....
a.
gula, fosfat, dan basa nitrogen
b.
gula, basa nitrogen, dan guanin
c.
purin, basa nitrogen, dan guanin
d.
adenin, timin dan, basa nitrogen
e.
fosfat, sitosin, dan timin
4.
Berikut ini adalah keterangan tentang struktur dan fungsi
DNA dan RNA.
1)
Terdapat dalam inti sel dan kromosom
2)
Membentuk pita tunggal dan pendek
3)
Berhubungan dengan sintesis protein dan
kadarnya berubah-ubah
4)
Mengandung pirimidin, sitosin, dan urasil
5)
Mengandung purin, adenin, dan guanin
6)
Memiliki komponen gula ribosa
Struktur dan fungsi RNA
adalah ....
a.
2, 3, 5, dan 6
d.
2, 3, 4, dan 5
b.
1, 2, 3, dan 4
e.
1, 3, 5, dan 6
c.
3, 4, 5, dan 6
5.
Pasangan basa nitrogen adenin pada RNA adalah ....
a.
timin
d.
urasil
b.
guanin
e.
adenin
c.
sitosin
6.
Jika urutan basa nitrogen suatu rantai DNA AGC - TAG
- GCA - TAC, maka rantai pasangannya ....
a.
UCG AUC CGU AUG
b.
UCG UAC GGU UCG
c.
TCG CTA GCT ATG
d.
TCG ATC CGT GTA
e.
TCG ATC CGT ATG
7.
Perhatikan gambar struktur kromosom
berikut ini.
Evaluasi Kompetensi
Bab 3
Apakah pendapat Anda setelah mempelajari
Materi Genetik dan Sintesis Protein
ini? Masihkah
Anda bingung mengenai gen, DNA, dan kromosom?
Tentunya tidak, karena pengetahuan mengenai gen dan
DNA merupakan dasar bagi materi selanjutnya. Selain
itu, dengan memahami gen dan sintesis protein, Anda
mengetahui cara gen memengaruhi sifat semua makhluk
hidup.
Tujuan Anda mempelajari bab ini adalah untuk
memahami gen, DNA, dan kromososm serta hubungannya
Refleksi
dengan sintesis protein. Apakah Anda dapat mencapai
tujuan tersebut?
Jika Anda mengalami kesulitan dalam mepelajari
materi tertentu pada bab ini, diskusikanlah bersama teman-
teman Anda. Kemudian, bertanyalah kepada guru Anda
untuk memecahkan permasalahan berkenaan dengan
materi genetik dan sintesis protein. Agar Anda mampu
memahami materi ini lebih baik, pastikanlah Anda
mengerjakan latihan subbab, tugas, aktivitas biologi, dan
evaluasi kompetensi bab pada bab ini.
2
1
3
5
4
Bagian sentromer ditunjukkan oleh nomor ....
a.
1
d.
4
b.
2
e.
5
c.
3
8.
Perhatikan pernyataan berikut ini.
1)
Transkripsi
2)
Elongasi
3)
Translasi
4)
Pembentukan protein
Urutan sintesis protein yang benar adalah ....
a.
1, 2, 3, dan 4
d.
2, 3, 4, dan 1
b.
1, 3, 2, dan 4
e.
3, 1, 4, dan 2
c.
1, 4, 3, dan 2
Materi Genetik dan Sintesis Protein
67
15. Enzim yang berperan dalam proses translasi adalah ....
a.
DNA polimerase
d.
karbonat anhidrase
b.
RNA polimerase
e.
ligase
c.
protease
Untuk nomor 16 hingga 2 , perhatikan gambar berikut.
16. Urutan
basa mRNA yang merupakan hasil transkripsinya
adalah ....
a.
TGC GAG TAG CGC
b.
UCG GUG UAG CGC
c.
UGC GAG TAG CGC
d.
TGC CCC UAG GCG
e.
UGC GAG UAU GCG
17. Dalam peristiwa translasi untuk
pita
nukleotida tersebut,
diperlukan tRNA sebanyak ....
a.
3 buah
d.
8 buah
b.
4 buah
e.
12 buah
c.
7 buah
18. Empat antikodon dari tRNA yang sesuai dengan urutan
basa N dari mRNA yang dibentuk adalah ....
a.
USG CAC UUC GCG
b.
ACG CUC AUC CGC
c.
GUG UAG CGC CGC
d.
ACU CAC AUC CGC
e.
ACG CUC AUA CGC
19. Perhatikan tabel berikut.
Rantai
antisense
ACG CTC ATA CGC
Glisin
GGG
Sistein
UGC
Serin
AGC
Treonin
ACG
Leusin
GUA
Asam Amino
Kodon
9. Kode genetik yang dibawa mRNA berdasarkan kode
genetik dari ....
a.
ATP
d.
tRNA
b.
ADP
e.
rRNA
c.
DNA
10. Perhatikan tabel berikut.
Jika urutan
basa nitrogen DNA adalah
TGC TCG CAT,
asam amino yang akan tersusun adalah ....
a.
treonin, serin, leusin
b.
treonin, sistein, treonin
c.
leusin, serin, leusin
d.
glisin, teronin, sistein,
e.
serin, sistein, treonin
11. Proses translasi akan berhenti ketika pembacaan bertemu
dengan kodon terminasi
(kodon
stop
), yaitu ....
a.
AUG
b.
AGU
c.
UUU
d.
UGC
e.
UAA
12. Hiposis replikasi DNA yang menyatakan bahwa DNA
terpisah berdasarkan arah panjangnya, kemudian setiap
pita
membentuk komplemennya merupakan hipotesis
replikasi ....
a.
konservatif
d.
bidireksional
b.
semikonservatif
e.
divergen
c.
dispersif
13. Orang yang kali pertama mengemukakan model struktur
DNA adalah ....
a.
Francis Crick dan August eismann
b.
Herman Muller dan Francis Crick
c.
James D. atson dan Francis Crick
d.
Herman Muller dan August eismann
e.
James D. atson dan August eismann
14. Berikut ini pernyataan yang benar mengenai DNA dan
RNA adalah ....
a.
DNA merupakan penyusun gen
b.
memiliki ikatan basa nitrogen
c.
tersusun atas gula pentosa, asam fosfat, dan basa
nitrogen
d.
dapat bereplikasi
e.
berperan langsung dalam proses translasi sistesis
protein
ACG
Treonin
CUC
Leusin
CGC
Arginin
GCG
Alanin
UAU
Tirosin
AUU
Isoleusin
UGC
Serin
GAG
Asam glutamat
AUA
Isoleusin
Kodon
Asam Amino
Berdasarkan translasi tersebut didapatkan asam amino ....
a.
serin - asam glutamat - tirosin - alanin
b.
leusin - tirosin - asam glutamat - isoleusin
c.
tirosin - isoleusin - arginin - sistein
d.
treonin - leusin - isoleusin - arginin
e.
alanin - tirosin - isoleuisn - serin
Mudah dan Aktif Belajar Biologi untuk Kelas XII
68
DNA
RNA
Protein
(b)
(g)
(a)
(c)
(d)
(e)
(f )
(h)
(i)
adalah polimer
yang dibentuk
dari monomer
yang disebut
dibentuk oleh
enzim yang
disebut
terdapat
tiga
bentuk
RNA
dilakukan
oleh
organel
monomernya
adalah
molekul ini
komponen dari
menggunakan molekul
pembawa asam amino disebut
20. Di antara pernyataan berikut, yang paling tepat untuk
menyatakan hubungan antara gen, kromosom, dan
molekul DNA adalah ....
a.
gen-gen terletak dalam kromosom dan urutan
basa nitrogen dalam molekul DNA menentukan
macam gen
b.
kromosom tersusun atas molekul-molekul DNA
dan gen
c.
kromosom merupakan benang panjang yang
tersusun atas gen, dan di sepanjang kromosom
menempel DNA
d.
gen sebenarnya adalah DNA itu sendiri yang
tersusun atas untaian nukleotida dan terletak di
dalam kromosom
e.
kromosom adalah benang yang di dalamnya
terdapat molekul DNA yang mengikat gen-gen
B. Soal Uraian
1.
Jelaskan hubungan gen, DNA, dan kromosom.
2.
Bagaimana cara gen mengendalikan sifat makhluk
hidup?
3.
Tuliskan 5 perbedaan antara RNA dan DNA.
4.
DNA dapat dianggap sebagai unit terkecil dari
kehidupan. Jelaskan maksudnya.
5.
Urutkan dan uraikan tahap-tahap sintesis protein
dengan singkat dan jelas.
Sumber:
Biology: Concepts and Connections
, 2006
C. Soal Tantangan
Berikut adalah bagan yang menjelaskan keterkaitan berbagai
komponen dalam sintesis protein.
Salinlah bagan tersebut dalam buku latihan Anda.
Kemudian, lengkapilah bagan tersebut dengan benar. Isilah
kotak-kotak kosong sehingga membentuk suatu alur yang
jelas.